Sabtu, 18 Desember 2010

tugas rangkuman (IBD)

A. MANUSIA
Manusia di alam dunia ini mempunyai peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu kimia, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Menurut ilmu fisika, manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Ilmu biologi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia. Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia ialah makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, ini disebut homo economicus. Ilmu sosiologi, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Ilmu politik, manusia adalah makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan. Ilmu filsafat, manusia merupakan makhluk yang berbudaya.
Ada 2 pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, diantaranya :
1). Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
         a. Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, difoto
             dan menempati ruang & waktu.
         b. Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
         c. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
             memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual
             yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
         d. Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.

2). Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu :
         a. Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling Nampak
             menunjukkan ciri alami.
         b. Ego : merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
             dibedakan dari Id sering disebut sebagai kepribadian karena dapat
             menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
             orang lain.
         c. Superego : merupakan struktur yang paling akhir muncul kira-kira pada usia 5
             tahun.


B. HAKEKAT MANUSIA
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang
     utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk
     lainnya, karena memiliki daya rasa dalam diri manusia ada 2 macam: inderawi dan
     rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera,
     perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,
     misalnya:
       1. Perasaan intelektual : perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
       2. Perasaan estetis : perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
       3. Perasaan etis : perasaan yang berjenaan denagn kebaikan.
       4. Perasaan diri : perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada
           kelebihan dari yang lain.
       5. Perasaan sosial : perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau
           hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
       6. Perasaan religius : perasaan yang berkenaan denang agama/kepercayaan.
c. Makhluk biokultural yaitu makhluk hayati yang budayawi yang meliputi :
    kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
    bahasa.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai
    kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.


C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Sampai sekarang, ilmu psikologi di Negara-negara Barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori –teori yang mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu . Sebaliknya, ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subjek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Francis L.K Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung 8 daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
*  No. 7 dan 6 : daerah tak sadar dan sub sadar, berada di daerah pedalaman dari alam
    jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang tekah terdesak ke
   dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan.
*  No. 5 : kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious), lingkaran itu terdiri
    dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang
    bersangkutan, tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak
    dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya.
*  No. 4 : kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious), lingkaran ini di dalam
    alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan perasaan
    perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu-individu kepada
    sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
*  No. 3 : lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang,
    binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara
    mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat
    mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar  
    oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
*  No. 2 : lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap saying dan
    mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda
    benda itu bagi dirinya.
*  No. 1 : lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa
    manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada
    dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai
    arti dan pengaruh langsung terhadap terhadap kehoidupan sehari-hari.
 * No. 0 : linkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan
    yang hampir sama dengan pikiran yang terletak di luar masyarakat dan Negara
    Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia.
Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara populer, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, piliran preologis, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangakan, kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna), dan individualisme.


D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Deternism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa Sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi/akal. Dalam bahasa Latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah.
Jadi, kebudayaan secara umum adalah “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya”.
Berikut ini adalah definisi kebudayaan dari beberapa ahli :
-  Menurut Herkovits : kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena
    kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
-  Menurut E.B.Tylor : kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
    kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan
    lain serta kebiasaan kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
    masyarakat.
-  Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai
   semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
-  Menurut Sutan Takdir Alisyahbana : kebudayaan adalah manifestasi dari cara
    berpikir.
-  Menurut Koentjaraningrat : Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya
   manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil
   budi pekertinya.
-  Menurut A.L Krober dan C.Kluckhon : Kebudayaan adalah manifestasi atau
    penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
-  Menurut C.A.Van Peursen: Kebudayaan diartikan sebagai manivestasi kehidupan
   setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan
   hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu
   mengubah alam.
Hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci :
- Sistem ideologi : meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hokum yang
   berfungsi sebagai pengarahan untuk system social dan berupa interpretasi
   operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
- Sistem sosial : meliputi hubungan dan kegiatan social di dalam masyarakat.
- Sistem teknologi : meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai
  budaya yang berlaku.


E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits mengatakan bahwa ada 4 unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi , sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan, Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga-lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan. Lalu menurut C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu :
   1. Sistem religi ( sistem kepercayaan) : Produk manusia sebagai homo religious,
       maksudnya manusia tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan
       lain yang Maha Besar.
   2. Sistem organisasi kemasyarakatan : Produk manusia sebagai homo socius.
   3. Sistem pengetahuan : Produk manusia sebagai homo sapiens, maksudnya
       pengetahuan itu dapat diperoleh dari pemikiran sendiri dan didapat juga dari
       orang lain.
   4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : produk manusia
       sebagai homo economicus, menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum
       terus meningkat.
   5. Sistem teknologi dan peralatan : produk dari manusia sebagai homo faber.
   6. Bahasa : produk manusia sebagai homo longuens.
   7. Kesenian : hasi dari manusia sebagai homo aesteticus.


F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu:
   1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia: wujud ini disebut system
       budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala
       manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain.
   2. Kompleks aktivitas: berupa aktivitas manusia yang saling berinteraks, bersifat
       kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
   3. Wujud sebagai benda: aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari
       berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
       tujuannya.


G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
    1. Hakekat hidup manusia (MH), hakekat hidup manusia dalam kebudayaan
         berbeda.
    2. Hakekat karya manusia (MK), sudah jelas amat berbeda karena manusia
         memiliki kemampuan masing-masing.
    3. Hakekat Waktu Manusia (WM), karena memiliki kemampuan masing-masing
        maka waktu yang diperlukan juga berbeda.
    4. Hakekat alam Manusia (MA), adanya 2 anggapan yang berbeda antara yang pro
        eksploitasi dan ada yang kontra.
    5. Hakekat Hubungan manusia (MN), mementingkan 2 hubungan manusia.


H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaannya sendiri, misal
    perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarkat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera,kesenian,dan bahasa.
Beberapa masalah yang menyangkut proses akulturasi kebudayaan ,diantaranya :
1. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :
    - Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah
       dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
    - Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar.
    - Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakatnya.
2. Unsur-unsur Kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat, misalnya :
    - Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi,falsafah hidup,dll.
    - Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3. Pada umumnya, generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat
    menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok
    individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan
    perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima/tidaknya suatu unsure kebudayaan baru diantaranya :
1. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan
     kebudayaan baru.
2. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur
     kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru
     tersebut.
3. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat
    dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.


I. IKATAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu :
1. Eksternalisasi : proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
     membangun dunianya.
2. Obyektivasi : proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi : proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia/kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar