Rabu, 15 Desember 2010

interaksi antara manusia dengan alam (BAB !)

Nadran: Interaksi Budaya Pesisir antara Manusia, Alam dan Sang Pencipta

1. Pendahuluan
      Indonesia dikenal sebagai sebuah Negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya (sekitar 70%) dikelilingi oleh perairan: selat, laut, dan samudra. Menurut data Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia, Indonesia memiliki garis pantai ± 95 ribu km dengan luas ± 6,2 juta km2. Tidak hanya luas, perairan Indonesia pun menyimpan kekayaan laut yang melimpah ruah; berbagai flora dan fauna serta kandungan dasar laut terdapat di dalamnya. Belum usai sampai disitu, aneka ragam keindahan: pantai, deretan karang, dan pelbagai pemandangan indah bawah laut lainnya menjadi pelengkap kekayaan laut Indonesia. Sebuah pertanyaan kemudian muncul, bagaimana cara manusia Indonesia yang mengaku berke-Tuhan-an mensyukuri kekayaan lautnya yang melimpah ruah?
 
     Bermacam cara yang menyimbolkan rasa syukur atas kekayaan laut rupanya telah lama diekspresikan dan dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi sesuai dengan kebiasaan, adat, dan kebudayaan di masing-masing tempat di Indonesia. Salah satunya adalah upacara nadran. Nadran merupakan sebuah upacara yang digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil alam (laut) yang diperoleh sepanjang tahun oleh masyarakat khususnya para nelayan di pesisir pantai utara Jawa. Secara singkat nadran kemudian lebih dikenal dengan pengertian pesta laut atau acara sedekah laut.
 
2. Tujuan Upacara Nadran
      Sebuah upacara tentulah memiliki tujuan-tujuannya tertentu, begitu pula upacara nadran. Menurut salah satu budayawan sekaligus seniman Cirebon, Elang Panji , ada beberapa tujuan dari upacara nadran, diantaranya:
 
-          Sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat pesisir (nelayan) kepada alam dan Sang Pencipta.
-          Sebagai pelestarian budaya warisan nenek moyang.
-          Dan sebagai sebuah eksistensi identitas sosial.
link : 
http://www.wacananusantara.org/2/656/Nadran:%20Interaksi%20Budaya%20Pesisir%20antara%20Manusia,%20Alam%20dan%20Sang%20Pencipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar